Setiap individu memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, yang merupakan bagian dari ketentuan dan hikmah Allah Ta’ala. Allah menciptakan manusia dengan berbagai potensi yang berbeda, sehingga tercipta keberagaman yang saling melengkapi dalam kehidupan di muka bumi.
Allah Ta’ala berfirman:
وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمْ خَلَٰٓئِفَ ٱلْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلْعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌۢ
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Surat Al-An’am ayat 165)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan kedudukan yang berbeda-beda kepada manusia di bumi. Ada yang lebih tinggi dalam derajat ilmu, kekayaan, kekuasaan, atau keutamaan lainnya. Namun, perbedaan ini bukan untuk merendahkan satu sama lain, melainkan untuk menunjukkan keadilan dan kebijaksanaan Allah dalam mengatur ciptaan-Nya.
Beberapa poin penting dari ayat ini:
- Manusia Sebagai Penguasa di Bumi. Allah menciptakan manusia untuk memakmurkan bumi, menjalankan amanah, dan menjaga keseimbangan alam. Setiap manusia diberi tanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
- Keutamaan dan Derajat yang Berbeda. Allah Ta’ala dengan hikmah-Nya menetapkan sebagian manusia lebih unggul dalam hal-hal tertentu dibanding yang lainnya, baik dalam ilmu, kekuasaan, ataupun harta. Perbedaan ini adalah ujian, baik bagi yang diberi kelebihan maupun bagi yang tidak memilikinya, untuk saling bekerja sama dan saling membantu.
- Keberagaman Potensi dan Peran. Setiap manusia memiliki potensi yang berbeda, dan potensi tersebut harus digali dan dikembangkan. Ada yang diberikan kemampuan dalam bidang ilmu, ada yang memiliki keahlian praktis, ada yang dianugerahi bakat seni, dan sebagainya. Semua potensi ini saling melengkapi dalam kehidupan bermasyarakat.
- Keadilan Allah. Meski Allah memberikan keutamaan yang berbeda, hal ini bukan berarti ada ketidakadilan. Semua kelebihan yang diberikan adalah ujian, bagaimana seseorang memanfaatkannya untuk kebaikan dan kemaslahatan umat.
Dengan demikian, kita sebagai manusia perlu menyadari bahwa setiap orang memiliki potensi dan keutamaan yang unik, yang semuanya merupakan bagian dari ketentuan Allah.
Setiap manusia memiliki keutamaan yang Allah Ta’ala berikan dengan adil dan bijaksana. Ini adalah ketetapan Allah yang menunjukkan bahwa Dia memberikan perbedaan derajat dan keutamaan antara satu individu atau kelompok dengan yang lainnya. Ayat dalam Surah Al-An’am ayat 165 berbicara mengenai keutamaan yang Allah tetapkan di antara manusia. Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia yang memberi manusia kekuasaan di bumi dan menjadikan mereka berbeda satu sama lain dalam hal derajat, kemampuan, rezeki, ilmu, atau kedudukan. Semua ini merupakan ujian dari Allah untuk melihat bagaimana manusia bersyukur, berbuat baik, atau sebaliknya, menjadi sombong dengan apa yang telah diberikan kepada mereka.
Beberapa poin penting terkait keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia:
- Keutamaan sebagai Ujian. Pemberian derajat yang berbeda antara manusia bukan semata-mata menunjukkan keunggulan individu tertentu, tetapi merupakan bentuk ujian. Keutamaan itu bisa berupa kekayaan, ilmu, atau posisi, dan semuanya merupakan tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
- Semua Manusia Mulia dengan Taqwa. Meskipun ada perbedaan derajat, dalam pandangan Allah, yang paling mulia di antara manusia adalah yang paling bertakwa. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Surat Al-Hujurat ayat 13)
- Hikmah Perbedaan. Keutamaan ini juga menunjukkan hikmah dari keberagaman manusia. Dengan perbedaan tersebut, manusia bisa saling melengkapi dan bekerja sama dalam berbagai bidang kehidupan, yang secara keseluruhan akan membangun peradaban yang seimbang dan harmoni.
- Tidak Ada Kesombongan. Manusia tidak diperbolehkan merasa lebih unggul atas orang lain hanya karena keutamaan duniawi seperti kekayaan, status, atau ilmu. Sebaliknya, semakin tinggi keutamaan yang Allah berikan, semakin besar tanggung jawab untuk menjaga dan memanfaatkannya untuk kebaikan umat.
Kesimpulannya, setiap manusia diberi keutamaan yang berbeda-beda sebagai bentuk ujian dari Allah. Yang terpenting bukanlah seberapa besar keutamaan yang kita miliki, tetapi bagaimana kita menggunakannya untuk mencapai keridhaan-Nya dan membawa manfaat bagi orang lain.
***