Nabi Yusuf ketika meminta menjadi bendahara negara

Pada masa Nabi Yusuf AS, negeri Mesir sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis pangan yang berkepanjangan. Yusuf AS, yang sebelumnya dipenjara secara tidak adil, akhirnya mendapatkan kepercayaan dari Raja Mesir karena kebijaksanaan, ilmu, dan integritasnya yang luar biasa. Setelah berhasil menafsirkan mimpi Raja tentang datangnya masa tujuh tahun kemakmuran yang akan diikuti oleh tujuh tahun kelaparan, Yusuf AS diberi tanggung jawab besar untuk mengatur penyimpanan pangan selama masa kemakmuran agar negeri tersebut mampu bertahan saat masa kelaparan.

Dalam surat Yusuf ayat 55-56, Yusuf menyerukan agar dia diangkat menjadi bendahara negara, mengatakan: 

قَالَ ٱجْعَلْنِى عَلَىٰ خَزَآئِنِ ٱلْأَرْضِ ۖ إِنِّى حَفِيظٌ عَلِيمٌ

"Jadikanlah aku sebagai bendahara di negeri ini, karena aku adalah orang yang mengetahui pengelolaan harta dengan baik dan aku adalah orang yang dapat dipercaya." Ini bukan saja menunjukkan keyakinan dirinya atas kemampuan yang dianugerahkan Allah, tapi juga kesadaran akan tugas besar yang harus diembannya.

Selama masa pemerintahannya sebagai bendahara, Yusuf melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, mengelola sumber daya negara secara bijaksana dan transparan. Ia memerintahkan penyimpanan surplus hasil panen di gudang-gudang, yang kemudian digunakan saat masa paceklik tiba. Berkat kepiawaiannya dalam mengelola amanah itu, Mesir selamat dari bencana kelaparan yang bisa menghancurkan rakyat dan ekonomi negara.

Kisah Nabi Yusuf AS mengajarkan kita betapa pentingnya memegang amanah dengan penuh tanggung jawab ketika kita dipercaya. Amanah bukan sekadar tanggung jawab biasa, tetapi sebuah kewajiban moral dan spiritual yang harus dijaga dengan integritas, kejujuran, dan kemampuan yang memadai. Ketika Allah dan masyarakat memberikan kepercayaan kepada seseorang berdasarkan kemampuan dan kompetensinya, maka orang tersebut wajib menjalankan tugas itu sebaik-baiknya agar amanah itu membawa manfaat dan keselamatan, bukan kerugian. Seperti halnya Yusuf AS, yang dengan ilmu dan kejujuran menjaga negara dari krisis besar, setiap kita yang diberi tanggung jawab harus menunjukkan kesungguhan, ketekunan, dan kepercayaan diri untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

---

Guru Nasrul

Nasrul, S.Pd., Gr., M.Ed. (Kepala Sekolah di SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua).

Post a Comment

Previous Post Next Post