Memperkuat Karakter dan Etos Kerja di Era Serba Instan

Di era serba instan saat ini, ketika informasi, hiburan, bahkan pemenuhan kebutuhan dapat diperoleh hanya dengan satu sentuhan layer, kita menghadapi tantangan karakter yang jauh berbeda dibanding generasi sebelumnya. Kemudahan teknologi memang membawa manfaat besar, namun tanpa control yang baik, hal ini berpotensi melemahkan daya juang, disiplin, dan etos kerja. Oleh karena itu, penguatan karakter dan etos kerja menjadi kebutuhan mendesak dalam dunia serba instan saat ini.

Kemudahan digital sering membentuk pola pikir instan: ingin hasil cepat, usaha minimal. Hal ini berdampak pada:

  • menurunnya ketekunan,
  • melemahnya kemampuan memecahkan masalah,
  • kurangnya kesabaran dalam proses,
  • dan menurunnya motivasi belajar jangka panjang.

Padahal dalam Islam, pembentukan karakter (akhlak) dan etos kerja merupakan bagian fundamental dari pembinaan manusia. Allah menegaskan pentingnya proses, kesabaran, dan usaha sungguh-sungguh.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini menekankan bahwa perubahan ke arah kemajuan hanya datang melalui usaha yang tekun dan berkelanjutan, bukan dengan cara instan.

Islam memberikan penekanan besar pada kerja keras (al-jidd), kesungguhan (mujahadah), dan profesionalitas (itqan). Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang ketika bekerja, ia menyempurnakannya (itqan).”
(HR. Al-Baihaqi)

Karakter itqan sangat penting diajarkan agar terbiasa menyelesaikan tugas dengan teliti, penuh tanggung jawab, dan tidak sekadar “asal selesai”.

Memperkuat karakter dan etos kerja di era serba instan adalah tugas bersama. Pendidikan dan Tarbiyah yang kokoh tidak hanya menghasilkan generasi atau kader yang cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak, ulet, sabar, dan memiliki daya juang tinggi. Dengan memadukan nilai-nilai Islam, keteladanan, serta pembelajaran berbasis proses, kita dapat membentuk generasi (kader) yang siap menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri dan moralitas.
____

Guru Nasrul

Nasrul, S.Pd., Gr., M.Ed. (Kepala Sekolah di SMP Tahfidz Al-Quran Wahdah Islamiyah Anabanua).

Post a Comment

Previous Post Next Post