Seorang hamba yang istiqamah memahami bahwa kebaikan tidak selalu terasa mudah. Ada hari-hari ketika iman terasa kuat, namun ada pula saat hati diuji dengan rasa malas, jenuh, dan godaan dunia. Di sinilah makna istiqamah diuji: tetap taat meski tanpa sorak sorai, tetap beramal meski tanpa pujian, dan tetap lurus meski sendirian.
Rasulullah ﷺ bersabda ketika ditanya tentang amalan yang paling dicintai Allah:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa konsistensi lebih utama daripada kuantitas. Tilawah beberapa ayat setiap hari, shalat sunnah yang rutin, atau sedekah kecil yang istiqamah, jauh lebih bernilai daripada amalan besar yang terputus.
Salah satu kunci istiqamah adalah menjaga niat. Ketika niat lurus karena Allah, kebaikan tidak bergantung pada suasana hati atau penilaian manusia. Luruskan niat setiap hari, karena hati mudah berubah. Mintalah kepada Allah agar diteguhkan, sebab istiqamah bukan semata hasil usaha, melainkan karunia dari-Nya.
Lingkungan juga sangat berpengaruh. Berteman dengan orang-orang shalih, menghadiri majelis ilmu, dan menjauhi lingkungan yang melalaikan akan sangat membantu menjaga konsistensi dalam kebaikan. Iman menguat ketika dikelilingi oleh orang-orang yang saling mengingatkan, bukan saling melemahkan.
Selain itu, jangan meremehkan dosa kecil. Dosa yang dianggap sepele namun dilakukan terus-menerus dapat mengeraskan hati dan melemahkan semangat berbuat baik. Jika terjatuh, segeralah bertaubat. Orang yang istiqamah bukanlah yang tidak pernah salah, tetapi yang selalu kembali kepada Allah setiap kali tergelincir.
Wahai penempuh jalan kebaikan, jangan lelah menjadi baik. Meski hasilnya belum terlihat hari ini, setiap amal tercatat rapi di sisi Allah ﷻ. Teruslah melangkah, jaga shalatmu, perbaiki akhlakmu, dan rawat hubunganmu dengan Al-Qur’an. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang istiqamah hingga akhir hayat.
فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ
“Maka tetaplah engkau di jalan yang benar sebagaimana diperintahkan.”
(QS. Hud: 112)
Semoga Allah ﷻ meneguhkan hati kita dalam kebaikan dan mengumpulkan kita kelak bersama orang-orang yang istiqamah. Aamiin.
____________